Dari Masalah, Jadilah Bahagia
Hidup itu unik. Kadang suka amaze sendiri saat lagi di tengah-tengah tempat rame dan tanpa sadar nge-scanning orang-orang di sekitar. Amaze karena membayangkan setiap orang di sana masing-masing punya kisah hidup yang beda-beda, dari yang manis sampai yang pahit. Contohnya, coba lihat headline-headline di TV, acara infotainment, berita, atau di medsos macem Line Today, ada Song Jong Ki yang lagi happy habis nikah, ada pegawai bank yang tewas di begal, ada artis yang digugat cerai, ada anak mencari ibunya yang hilang karena tragedi kebakaran pabrik mercon, ada anak Jokowi yang mau nikah.. dan banyak lagi kisah unik yang beda-beda menimpa masing-masing orang di muka bumi ini.
Dan di saat aku merasa masalah yang ku alami
jadi yang teramat sangat berat dan akhirnya compare
sama idupnya orang yang selalu happy (kelihatannya),
ternyata itu salah. Setiap orang itu punya kisahnya sendiri, punya masalah
sendiri yang sama beratnya. Hanya saja ceritanya aja yang beda-beda.
Dalam Al Quran (habis googling dulu barusan), Allah juga udah bilang bahwa Ia tidak akan
memberikan suatu cobaan yang ngga bisa dilalui sama hambaNya.
“Allah tidak membebani seseorang itu melainkan sesuai
dengan kesanggupannya.” (Qs. Al-Baqarah : 286)
“Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan
(saja) mengatakan: ’Kami telah beriman’, sedang mereka tidak diuji lagi
?Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.”(Qs. Al-Ankabut : 2-3)
Setiap masalah itu pasti ada solusi. Jalan
keluarnya ini lah yang harus kita cari, bukannya terus-terusan mellow, meratapi hidup seakan jadi orang
paling menderita di dunia. Sedih boleh, wajar, atau menurutku bahkan aneh ketika
orang punya masalah tapi ngga sedih. Tapi yang jadi catatan adalah, jangan
berlebihan. Jangan galau macem di sinetron, duduk di bawah pancuran aer sambil
nyanyi lagu ‘terangkanlah’ seakan merasa jadi orang paling menyedihkan di muka
bumi ini. Seorang teman dekat pernah berkata:
sok sing sabar, lain caca wae anu di uji jadi
ulah sok ngarasa paling nalangsa.
Dari kalimat itu aku serasa disadarkan, bahwa
ngeluh akan masalah itu useless.
Banyak orang di luar sana yang dihadapkan dengan kondisi yang jauh lebih sulit
dari masalah yang sedang aku hadapi. Jadi harusnya jangan sampai karena masalah
satu, kita jadi lupa untuk bersyukur atas karunia Tuhan yang lainnya. Padahal apa
yang udah Tuhan kasih itu ngga sedikit sama kita, bahkan jauh lebih banyak
dibandingkan dengan satu masalah yang Ia kasih.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah
pula kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yg paling tinggi
derajatnya, jika kamu orang-orang yang beriman.” (Qs. Al-Imran : 139)
Terkadang justru yang membuat kita jadi
terpuruk akan suatu masalah adalah karena kita sering compare our problems with others yang sebenernya masalah orang lain
pun sama beratnya. Coba deh, tidak usah membandingkan. Positif aja sama setiap
rencana Tuhan yang udah dikasih ke kita. InshaAllah,
masalah apa pun akan jauh terasa lebih ringan.
“Dan mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan jalan
sabar dan mengerjakan sholat; dan sesungguhnya sholat itu amatlah berat
kecuali kepada orang-orang yang khusyuk, (yaitu) mereka yang yakin, bahwa
mereka akan menemui Tuhannya, dan bahwa mereka akan kembali kepadaNya.” (Qs. Al-Baqarah : 45-46)
Kita harus percaya, justru semakin kita dikasih
ujian sama Tuhan, berarti semakin sayang Tuhan sama kita. Ibaratkan sama kaya
test mau sekolah. Coba, test masuk SMP sama test masuk SMA lebih susah mana? Intinya,
standar ujian yang diberikan di soal test pasti akan disesuaikan dengan jenjang
pendidikannya dan kapasitasnya. Ya masa mau kuliah di kasih soal ujian anak SD?
Kapan mau maju kalau kaya gitu? Semakin kompleks masalah yang kita dapet,
berarti semakin tinggi derajat kita jika kita bisa melaluinya.
Tulisan ini sebenernya buat self-reminding sih, karena lately habis dikasih ujian yang hampir
membuatku lupa bersyukur atas karunia yang udah Tuhan kasih. Ya pokoknya jangan
sampai sebuah masalah jadi penghalang diri kita untuk bisa maju. Masalah itu
ada, ya untuk dicari jalan keluarnya, tidak untuk diratapi dan akhirnya
ngebandingin dengan masalah orang lain yang kita lihat lebih bahagia hidupnya
(padahal sebenernya ngga juga). Ujian di kasih sama Tuhan, untuk nge-test
seberapa kuat kita dalam menjalani kehidupan yang unik ini. Jadi, hadapi
masalah, jangan lari, jadikan masalah sebagai tempat kita belajar untuk bisa
jadi orang yang lebih baik dan lebih baik lagi.
So, happy Aee
….
P.S: closing
words nya ngga nyambung. Tapi, bodo amat.
Komentar
Posting Komentar