My Thoughts About Palestine


As a muslim, I do 100% stand for Palestine. Tapi, sebelum terjadinya saling serang zionis dan Hamas di awal 7 Oktober 2023 kemarin, Aku hanya sebatas mendukung Palestina karena agama memerintahkanku demikian, tanpa tau kenapa dan apa yang sebenarnya terjadi. 

Makin ke sini, semakin banyak informasi yang aku terima dan ternyata konflik yang terjadi di sana itu se-kompleks itu. Ternyata yang terjadi bukan konflik antara muslim vs yahudi, karena faktanya banyak orang muslim yang ada di Israel begitu pun yahudi dan agama lain di Palestina. Ternyata ada banyak sekali isu-isu yang terlibat bahkan yang sampai sekarang pun kayaknya masih belum banyak aku tau. Kalau kata Socrates, the more you know, the more you realize you don't know.

Gara-gara informasi di media berseliweran, lambat laun rasa penasaranku muncul. Dan akhirnya aku menyadari kalau aku harus mendukung Palestina karena:

Palestina adalah Tanah Para Nabi & Rasul 

Nggak cuma Islam, tanah Palestina, atau lebih tepatnya Yerusalem, adalah kota suci bagi 2 agama lain. Nasrani dan Yahudi. Itulah kenapa kota ini punya sejarah yang sangat panjang sebagai wilayah yang diperebutkan satu sama lain.

Dan sebagai seorang muslim, aku merasa aku juga harus membela tanah ini. Tapi bukan dengan “menghilangkan” orang-orang dengan agama lain, karena sejatinya kita bisa kok tetap beribadah masing-masing dengan damai. Lakum diinukum waliyadiin, kan?

I won't talk about the story of our Nabi & Rasul cause it's a long story and I'm still learning about this. Tapi, tanah Palestina menjadi saksi sejarah dari banyak sekali Nabi dan Rasul kita yang memperjuangkan Islam. Nabi Daud AS, Sulaiman AS, Yakub AS, Yusuf AS, Musa AS, Ibrahim AS, hingga Rasulullah SAW.  

Salah satunya adalah kisah Rasulullah SAW yang melakukan perjalanan Isra dan Miraj dan singgah di Masjidil Aqsa. Dipilihnya Masjidil Aqsa sebagai tempat singgah perjalanannya Rasulullah SAW adalah karena kawasan Masjidil Aqsa berada pada posisi tegak lurus dengan pintu langit, sehingga Buraq bisa terbang ke Sidratul Muntaha secara lurus dari Masjidil Aqsa. Wallahualam.

Dalam perjalanan inilah, tepatnya di Sidratul Muntaha, Rasulullah SAW menerima mukjizat terbesarnya di sana, yakni perintah shalat. Sebegitu istimewa dan pentingnya shalat hingga Allah SWT memerintahkan Rasul kita untuk melakukan perjalanan yang mustahil dilakukan manusia biasa seperti kita.

That's why, Palestina harus kita lindungi. Masjidil Aqsa juga menjadi kiblat pertama umat Islam sebelum berpindah ke Kabah. Dan saat ini, warga Palestina sedang berjuang untuk mempertahankan tanah sucinya seluruh umat muslim di dunia. Mereka yang saat ini sedang berjihad bukan untuk negeri dan warga mereka sendiri, tapi seluruh umat muslim di dunia. Mereka adalah sebenar-benarnya pasukan Tuhan. Ajaibnya, meskipun fisik mereka diserang habis-habisan, namun iman mereka sangat kuat untuk terus bertahan. 

Jadi, seharusnya Kita dukung Palestina bukan hanya karena “kasihan” dengan penjajahan kaum zalim zionis, tapi juga dukunglah Palestina karena tanah suci kita semua sedang dijajah dan kewajiban kita untuk membelanya. 

Hamas is NOT a Terrorist

Pernah bayangin nggak, kalau di zaman penjajahan Belanda dulu para pahlawan nggak melakukan perlawanan? Indonesia mungkin bakal dikuasai sama wajah-wajah kompeni. Kita mungkin nggak bisa sebebas sekarang. 

Sama seperti para pahlawan Kita, that's what Hamas did! Mereka menyerang untuk mempertahankan tanah mereka dari kezaliman zionis yang ingin menguasai tanah suci menjadi negara Yahudi. 

Dan lihat apa yang dilakukan militer Israel IDF? Playing victim, seakan2 serangan Hamas terjadi begitu saja tanpa alasan. Padahal, Israel melakukan genosida secara sadar dan terang-terangan bukan hanya kali ini, tapi sudah sejak berpuluh-puluh tahun lamanya. 

Terus, mereka berharap orang yang sudah sejak lahir di tanah yang dijajah dan kemerdekaannya sudah diakui oleh lebih dari 100 negara dari tahun 1988 itu diam aja gitu melihat saudara dan keluarganya di bom, tanahnya dan masa depannya pun hancur?

It's Not A War, It's Ethnic Cleansing

Bayangin, Gaza itu bukan negara, tapi sebuah Kota yang sangat kecil di Palestina. Orang2 di Gaza tidak punya power, bahkan segala akses kebutuhan hidup masyarakatnya semua full dikuasai militer Israel. Air, listrik, internet, bahkan untuk keluar dari kota pun mereka nggak bisa. Tapi lihat gimana Israel sebegitunya membombardir wilayah Gaza, sementara mereka sadar kalau yang mereka serang ini adalah kebanyakan warga sipil.

Mereka bahkan menghancurkan rumah sakit, gereja, hingga masjid. Untuk apa? Apalagi kalau bukan untuk menghilangkan nyawa warga Gaza di sana dan mengambil alih wilayahnya? Apalagi kalau bukan untuk menciptakan ketakutan dan keputusasaan pada warga Gaza agar mereka mau menyerah dan angkat kaki? 

Alibinya untuk menangkap Hamas, tapi apakah mereka nggak punya strategi cerdas buat menangkap Hamas tanpa harus menyakiti warga sipil sementara mereka punya bekingan dari negara-negara kuat di dunia? Sungguh, nggak masuk akal. 

Emang Hamas se-mengancam apa sih? Mereka nggak punya amunisi apa-apa. Bagaimana Gaza bisa melawan di tengah ketidakberdayaan mereka sementara Israel terus didukung dengan triliunan dollar dari US hanya untuk supplies militer mereka? Tanpa  perlu menyerang, Gaza sudah kalah dari sisi kekuatan militer. Lalu, untuk apa menyerang sebegitu kerasnya dan mengorbankan banyak nyawa? Ini terlalu kejam. 

Katanya, Jadi Tanda Kiamat

Ada beberapa hadits yang menyebutkan kalau kemerdekaan Palestina atau pembebasan Baitul Maqdis adalah salah satu tanda kiamat. Itulah yang akhirnya muncul pendapat kalau Palestina nggak perlu dibela karena kalau menang nanti kiamat. Naudzubillah.  

Faktanya, tidak ada siapa pun yang tahu kapan kiamat tiba, bahkan malaikat peniup sangkakala aja nggak tahu. Siapa kita cocoklogi menangnya palestina berarti langsung kiamat? Padahal, wafatnya Rasulullah SAW juga termasuk dalam salah satu tanda kiamat. Apa jaminannya kalo Palestina dibebaskan sekarang berarti langsung kiamat? 

Faktanya lagi, Baitul Maqdis ini pernah dibebaskan oleh Umar bin Khattab, pernah juga dikuasai lagi lalu dibebaskan lagi di masa kepemimpinan Salahuddin Al Ayyubi. Jadi, kekhawatiran akan kemenangan palestina ini seharusnya tidak perlu muncul karena hanya Allah SWT yang Maha Mengetahui. 

The Voice Is Raising!! 

Kesel banget lihat gimana media-media barat pro-Israel sangat timpang terhadap pemberitaan Israel dan Palestina. Bahkan ada seorang jurnalis yg kedapatan sedang acting berpura2 dalam kondisi tidak aman karena roket Hamas, padahal orang-orang di belakang dia berlalu lalang biasa aja. Kan.. tulil.  

Tapi, entah algoritma sosial mediaku yang membuat banyak konten pro-Palestina yang muncul, tapi aku merasa kalau saat ini semakin banyak orang yang stand for Palestine. Ya nggak sih? Bahkan banyak orang-orang Nasrani, Yahudi, sampai negara dengan mayoritas atheis pun berdemonstrasi untuk keselamatan warga Palestina. MashaAllah.

Meanwhile, Israeli, menurutku terkesan membodoh-bodohi diri mereka sendiri. Kalau aku jadi orang Israel, kayaknya aku bakal mutusin pindah negara sih saking malunya punya pemimpin yang kaya Firaun. Dan aku yakin, gimana kejamnya Israel saat ini akan sangat berimpact pada gimana orang-orang luar memandang warga sipil mereka. Bisa jadi, mereka yang kebetulan seorang muslim yang tinggal di Israel, masih punya hati nurani untuk mendukung Palestina, tapi karena punya label warga negara Israel, akhirnya kena ulti duluan sama netizen yang menyamaratakan Israel sebagai kaum zalim. 

Selain beberapa alasan di atas, banyak sih sebetulnya alasan lain yang akhirnya membuat Kita ujungnya pasti akan mendukung kebebasan Palestina. Lagipula, nggak perlu jadi muslim buat membela saudara Kita yang dizalimi sama Firaun Netanyahu, cuma perlu jadi manusia yang peduli dengan sesama manusia lainnya. Dan untuk bisa membela Palestina, nggak melulu dengan Kita harus terjun ke sana.

Alhamdulillah Allah SWT melahirkan Kita di tengah era sosial media. Dan menurutku, sosial media Kita itu sangat powerful untuk bisa melawan framing media-media pro-Israel. Caranya, teruslah bersuara, share dan repost konten-konten yang bermanfaat tentang Palestina, keep informed dengan berita-berita di Gaza, pelajari sejarahnya untuk memperkuat iman Kita, donasi atau paling tidak sebarkan info-info link donasi yang valid, dan yang paling powerful adalah doa. InsyaAllah.. insyaAllah.. dengan banyaknya doa yang Kita panjatkan sama-sama, Palestine will be free.


P.S: tulisan ini berdasarkan beberapa sumber konten yang simpang siur di timeline sosmed (tapi lupa aku list…). Semoga siapapun yang menyebarkan konten penuh hikmah, ilmu, dan nilai kemanusiaan, dapat pahala besar dari Allah.. amin.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cuek itu perlu

Mood breaker!