Postingan

My Thoughts About Palestine

Gambar
As a muslim, I do 100% stand for Palestine. Tapi, sebelum terjadinya saling serang zionis dan Hamas di awal 7 Oktober 2023 kemarin, Aku hanya sebatas mendukung Palestina karena agama memerintahkanku demikian, tanpa tau kenapa dan apa yang sebenarnya terjadi.  Makin ke sini, semakin banyak informasi yang aku terima dan ternyata konflik yang terjadi di sana itu se-kompleks itu. Ternyata yang terjadi bukan konflik antara muslim vs yahudi, karena faktanya banyak orang muslim yang ada di Israel begitu pun yahudi dan agama lain di Palestina. Ternyata ada banyak sekali isu-isu yang terlibat bahkan yang sampai sekarang pun kayaknya masih belum banyak aku tau. Kalau kata Socrates, the more you know, the more you realize you don't know. Gara-gara informasi di media berseliweran, lambat laun rasa penasaranku muncul. Dan akhirnya aku menyadari kalau aku harus mendukung Palestina karena: Palestina adalah Tanah Para Nabi & Rasul  Nggak cuma Islam, tanah Palestina, atau lebih tepatnya Yerusa

Udah Deh Jangan Nethink Melulu

Gambar
I labeled myself as an overthinker. Seringkali sadar sebetulnya kalau apa yang dikhawatirkan di kepala itu bukan kenyataan (ya mungkin ada yang kebetulan beneran, tapi kan most of the time ngga divalidasi karena hanya asumsi). Tapi seringkali apa-yang-ada-di-kepala-yang-cuma-asumsi-ini bikin mood awut-awutan gara-gara mikirinnya semua kemungkinan-kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Padahal kan mungkin juga nggak terjadi.   Kok dia jadi diem sih? Gue salah apa ya? Kayaknya gara-gara yang kemarin, tapi masa sih? Iya kayaknya gara-gara itu Ih kok mbak-mbak di sono ngeliatinnya gitu banget sih Aneh banget kah gue ini keliatannya? Kenapa sih gue kalo nanya ngga direspon? Padahal apa susahnya ngangguk atau at least geleng  Oh, emang ngga suka aja kali sama gue dia mah  Iyasik, kan gue nyebelin emang wajar aja orang nggak suka Dsb dst dll. Dan semua itu berhenti hanya di kepala, khawatir aja kepikiraan ampe mentok. Padahal, apa susahnya sih divalidasi aja kekhawatirannya? Ya memang susah!

Kenapa Aku Sangat Suka Tidur

Gambar
Well, sebetulnya bukan yang ‘suka banget tidur’ sampai bisa seharian banget tidur terus atau yang pelor dikit-dikit tidur dan bisa tidur di mana aja. Justru aku sering mengalami insomnia dan mungkin hampir setiap hari selalu tidur di atas jam 12 malam. Tapi nggak tau juga si, suka aja sama tidur. Kamu punya nggak sih satu hal yang paling kamu suka di keseharian kamu? Misalnya suka makan, suka denger lagu, nah kalau aku tuh selalu suka momen ketika mau tidur karena bikin aku ngerasa tenang. Alasan pertamanya sebetulnya sangatlah pengecut. I want to escape my reality. Dengan tidur aku merasa kepalaku bisa berhenti ‘berisik’ sejenak dan bisa kasih jeda ke diri sendiri. Kayak.. semua hal di dunia ini berhenti berlari ketika kita tidur dan itu cukup menenangkan walau sesaat. As an adult, you will realize life is so tough and sleep is my safe place to escape, for a while. Alasan kedua: aku suka banget bermimpi. Kadang ketika terbangun dari tidur setelah bermimpi, aku ngerasa amaze

Kamu itu Lucu

Gambar
Lucu, bukan karena mahir mengundang tawa tapi mahir merangkai kata dan melanggarnya begitu saja Lucu, kemarin bilangnya A, sedetik berikutnya menelan ludah berpindah isi hati dan kepala seperti yang sudah-sudah Lucu, janjinya terdengar seperti politisi terasa nyata padahal ada maunya sendiri Lucu, ketika semua terasa baik tapi tiba-tiba hilang tanpa ada bisik Untungnya masih lucu, karena akhirnya aslinya terlihat sebelum benih tumbuh karena terlalu lekat img source: unsplash.com

Terima Kasih, Aku Belajar Banyak

Gambar
Teruntuk mereka, dan kita yang pernah bercengkrama satu atap, berjuang satu misi, melangkah sama arah   Terima kasih, aku belajar banyak. Terlalu banyak   Aku menemukan makna Tentang eksistensi manusia, bahwa kita tidak hanya hadir untuk diri sendiri, tapi juga untuk orang-orang di sekitar kita, bahkan untuk orang asing yang terluka   Aku menemukan kisah Tentang manusia yang rumit, tentang cerita yang tidak sesederhana apa yang tampak nyata   Setiap orang yang kutemui punya kisah yang tersembunyi. Banyak yang lebih pahit, bahkan terlampau banyak yang terlalu pahit. Dan mereka tidak berhenti melangkah, mengais sedikit demi sedikit harapan untuk tetap tersenyum dan menjalani hidup meski berdarah-darah   Aku menemukan keluarga Kita bertemu, bersama, dan pamit Tentang mereka yang membuat rasa aman dan nyaman, Tak melulu tentang mereka yang sedarah, tapi mereka yang menemani, mendukung dikala susah, menenangkan ketika resah, mendengarkan celoteh bahkan lelucon garing kita sambil tertawa ren

When Your Friend Is No Longer Your Friend

Gambar
  "If you're not losing your friends, you're not growing up" Ketika salah satu insecurities terbesar jaman SD adalah takut dikucilkan temen sekelas atau takut ngga ada yang mau nemenin permisi pipis ke toilet, katanya, kalau udah gede, ini gak lagi jadi sumber kekhawatiran. Semakin bertambah usia, lingkaran pertemanan bukannya semakin bertambah justru semakin mengkerut alias makin dikit. Meskipun sebenarnya aku gak punya banyak temen, bukan tipikal orang populer di sekolah yang kenalannya ada di tiap kelas, atau tipikal orang yang easy going extrovert yang seneng punya temen banyak, tapi makin kesini makin berasa banget kalau temen-temen aku (yang ngga banyak-banyak amat itu), satu per satu, udah lagi ngga berasa temen. Maksudnya tuh, udah lagi ngga se-deket dulu, yang bisa cerita apa aja, nge-mall bareng, nonton bareng, ke perpus bareng, julid bareng, cabut bareng.. segala macem dilakuin bareng-bareng. Yes wajar banget kenapa kita bisa selengket dulu juga nge

A Lesson: Menghadapi Rasa Sakit Hati

Gambar
  Setiap orang pernah sakit hati, atau mungkin menyakiti orang lain, secara sadar ataupun tidak. Dan sungguh sebuah perasaan yang sangat tidak menyenangkan adalah ketika kita jadi orang yang disakiti.Ya namanya sakit, mana ada yang enak sih. Sebagian orang bisa dengan cepat memaafkan kesalahan orang lain ketika dia disakiti. Sementara sebagian lainnya, ada yang mungkin secara lisan bilangnya udah maafin, tapi rasa sakitnya terus bertahan berlarut-larut, bahkan untuk bisa benar-benar memaafkan pun rasanya sulit. Which one are you? Mine is: yang kedua. Ketika seseorang punya kesalahan yang bikin aku sakit hati, aku bisa dengan mudah bilang “iya gpp ko”. But the heart never lies, karena kalau udah beneran sakit hati, aku bisa menyimpan rasa sakitnya sampai bertahun-tahun . Unless.. orang yang nyakitin itu beneran nunjukkin kalau dia merasa bersalah.   Easy to forgive, not to forget. Karena memori yang menyakitkan itu jauh lebih membekas dalam ingatan dibandingkan memori menyenangka

Aku dan Masa Laluku

Gambar
Beberapa waktu yang lalu aku mengikuti sesi meditasi sederhana dalam sebuah acara. Bukan meditasi juga sik. Apaan ya namanya. Pokoknya yang disuruh merem, terus pembawa acaranya nyuruh kita membayangkan hal-hal yang menyedihkan sampai akhirnya nangis massal. Semacam ESQ-ESQ-an. Dulu sempet mempan nangis dengan cara di-beginiin, tapi beberapa tahun belakangan, malah ngantuk dan greget buat buka mata setiap ada sesi muhasabah diri seperti ini. Berbeda dengan sesi terakhir kemarin. Entah karena lagi gundah tapi nggak dirasa, atau karena udah lama nggak nangis, sesi muhasabah-diri-ala-ala itu malah bikin mbrebes mili . Serius. Gak ada air mata menggenang lama trus netes satu-satu, tapi langsung mbrodol nangis bahkan ketika otak memerintah “eh ngapa lu nangis sih elah. Ga usah”. Atau mungkin, kali ini hati yang memerintah (?). Gak tau juga sih secara keilmuan biologis apa bisa begitu, atau gimana entah. Tapi jujur itu pertama kalinya aku nangis lagi sampai se-sakit itu setelah se

Urang Desa jadi Cah Batavia

Gambar
Sebagai seorang introvert, sejujurnya, aku benci dengan keramaian. Ditambah lagi dengan mata yang kebetulan minus (dan ogah pake kaca mata), bikin kepalaku pusing kalo di tengah keramaian soalnya semua wajah-wajah manusia tampak kembar seketika. Blurrrrr Bulan ini, tepat satu tahun aku tinggal di sebuah kota yang sangat identik dengan keramaian dan kepadatannya. Yup. Jakarta. Hey! Bulan ini Jakarta juga ultah ya? Well happy birthday ibu kota! Dulu, aku pernah punya prinsip untuk nggak jadi salah satu manusia yang semakin memadati kota yang udah padat ini. Lagi pula, apa bagusnya kota ini? Oke, selain transportasi umum nya yang lebih memadai dari kota lain, dan deretan gedung-gedung megah yang menampakkan cahaya cantik ketika gelap, kota ini nggak punya hal yang begitu menjanjikan buatku. Terutama macet, banjir, dan kepadatan manusia-manusia di kota ini yang bikin aku semakin yakin untuk nggak bakal pernah berdomisili di Jakarta. Daerah asalku Tasikmalaya jauh lebih cocok untuk diti

Review Buku Rentang Kisah by Gitasav, So Inspiring

Gambar
Berawal dari nonton vlog nya tentang Kuliah di Jerman, akhirnya saya mengenal sosok Gita Savitri Devi atau dikenal juga dengan nama Gitasav. Pertama kali nonton vlog Gitasav ini cukup berkesan. Selain memang kontennya yang informatif, yang paling menarik dari Gita ini adalah hijabnya. Ya, saya tipikal orang yang seneng aja gitu liat cewek Indo tinggal di luar negeri tapi berhijab. Gak tau kenapa.. Lebih dari itu, pertama kali saya jadi fans Gitasav adalah ketika nonton vlog nya Gita di segmen beropini. Disitu saya jadi semakin kagum karena dia menjadi sosok influencer media sosial yang (menurut saya) patut diteladani di tengah maraknya influencer yang seringkali mem-publish konten yang (menurut saya) isinya haha-hihi doang. Beberapa opini nya Gita yang saya inget itu ada opini tentang kasus First Travel, Islam di Jerman, rasisme, tentang berhijab, sama yang terbaru itu tentang kasus pelecehan agama. Buat yang penasaran, bisa cari channel nya Gita Savitri Devi di Youtube. Jangan