Kenapa Aku Sangat Suka Tidur



Well, sebetulnya bukan yang ‘suka banget tidur’ sampai bisa seharian banget tidur terus atau yang pelor dikit-dikit tidur dan bisa tidur di mana aja. Justru aku sering mengalami insomnia dan mungkin hampir setiap hari selalu tidur di atas jam 12 malam.

Tapi nggak tau juga si, suka aja sama tidur. Kamu punya nggak sih satu hal yang paling kamu suka di keseharian kamu? Misalnya suka makan, suka denger lagu, nah kalau aku tuh selalu suka momen ketika mau tidur karena bikin aku ngerasa tenang.

Alasan pertamanya sebetulnya sangatlah pengecut. I want to escape my reality. Dengan tidur aku merasa kepalaku bisa berhenti ‘berisik’ sejenak dan bisa kasih jeda ke diri sendiri. Kayak.. semua hal di dunia ini berhenti berlari ketika kita tidur dan itu cukup menenangkan walau sesaat. As an adult, you will realize life is so tough and sleep is my safe place to escape, for a while.

Alasan kedua: aku suka banget bermimpi. Kadang ketika terbangun dari tidur setelah bermimpi, aku ngerasa amaze sama apa yang aku alamin. Mimpi itu kan sangat berbeda dengan realita kita. Kadang tempat yang kita datangi itu either abstrak atau melompat-lompat dari cirebon tiba-tiba di rusia. Atau kalaupun kita mengalami mimpi buruk, kita akan segera terbangun dan menyadari kalau itu hanya mimpi (nggak kaya realita kita ketika hal buruk terjadi ya itu beneran terjadi). Memang mimpi itu se-random dan se-seru itu sometimes.

Apalagi ketika kita bermimpi ketemu seseorang yang hampir tidak mungkin kita temuin di dunia nyata. Contohnya baru aja aku alamin kemarin malam. Tepatnya Sabtu, 5 November 2022.

I just met my almh nenek. She looks sooo happy. Awalnya aku agak kaget, nggak percaya. Tapi momen itu terasa nyata banget. Aku sampe pegang-pegang tangannya, wajahnya. She hugs me really tight and I said “nenek, ini beneran nenek?” dan dia mengangguk sambil tersenyum. Lalu, aku bilang “nek, nenek harus panjang umur ya, nenek harus sehat terus. Nenek kan mau lihat caca nikah”. Then, she just smiled at me without saying anything. Tapi senyumannya seperti berkata “nenek baik-baik saja, nenek bahagia teh”. Al-fatihah.

Nggak lama aku terbangun dengan perasaan campur aduk. Sedih tapi sedikit merasa lega arena beberapa hari terakhir lagi minta sama Allah buat ketemu sama nenek di dalam mimpi. Bahkan tadi malam pun aku tidur pake baju tidurnya nenek. Alhamdulillah, Allah kabulkan walaupun bener-bener cuma beberapa detik. Tahun lalu pernah juga berdoa mimpi ketemu alm bapak aki (kakek), dan Allah kabulkan dalam beberapa hari kemudian.

Do you miss someone? Try it, coba minta sama Allah buat ketemu di dalam mimpi at least. Meskipun nggak nyata, tapi kalau buat aku sebatas ketemu di mimpi aja itu udah bisa bikin bahagia. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Thoughts About Palestine

Cuek itu perlu

Mood breaker!