Wait For Me, Kepri



Hi there! Sudah sekian lama tak menjamah blog ini, dan tiba-tiba ditengah kesenduan malam aku merasa sudah saatnya kamu diurus nak (red: blog ini). Well then, untuk postingan pertama aku dari setelah sekian lama tak bersua, kali ini aku ingin coba curhat tentang Kepri. Yup. Tempat yang insyaAllah akan aku kunjungi pada akhir bulan Juli nanti. Another challenging chance yang aku dapatkan dari Tuhan. Alhamdulillah..

Kisah ini berawal dari seorang teman yang memberikan informasi tentang seleksi KKN Kebangsaan ke Kepulauan Riau. Pas pertama denger, cukup tertarik karena katanya gratis. Berhubung beberapa bulan terakhir ini aku memang sedang menjadi orang yang sangat-super-duper-ekstra-irit so kata gratis menjadi salah satu daya tarik utama aku untuk akhirnya apply di KKN Kebangsaan Kepri 2016. Selain karena gratis (meski ternyata cuman transportasi pp nya aja), KKN di luar pulau Jawa juga sebenernya pernah menjadi salah satu hal yang pernah ada dalam lamunanku, entah kapan ngelamuninnya. Yaa bayangin aja, kerja sosial, ditempatkan di tempat terpencil, jauh dari umi, jauh dari keluarga, jauh dari Fathi, beradaptasi dengan kehidupan masyarakat pedalaman.. sounds wunderbar dan sangat menantang bukan?

Setelah melalui kelabilan yang luar biasa karena bingung mau apply atau engga, dan mendapat wejangan memotivasi dari si aa, akhirnya aku memutuskan untuk beranjak dari kasur dan mendaftar KKN Kebangsaan. Akhirnya. Yah. Akhirnya.  Kemudian dengan si-teman-yang-pertama-kali-ngasih-tau-info-kkn-kebangsaan, akupun ngebut mondar mandir sana sini beli clip, map, foto copy, cek kesehatan, blabla untuk ngumpulin persyaratan pendaftaran yang sudah mendekati deadline. Deadline jam 3 sore, dan aku baru selesai ngurusin berkas jam setengah 3 lebih. Syukurlah masih belum terlambat.

Setelah memenuhi persyaratan administrasi, masuklah ke sesi interview. Jujur ngga ada rasa nervous sama sekali pas mendekati waktu interview. Pas lagi interview bahkan udah kaya ngobrol sama om sendiri, rumpi men. Untuk meyakinkan interviewer, akupun ngelantur sana sini, sok dewa, meyakinkan si bapak interviewer bahwa saya layak loh pak jadi peserta KKN ke Riau, bapak bakal nyesel banget deh kalo ngga ngelolosin saya. Yaa, somthin like that. Setelah beberapa menit yang tak terasa cukup lama, akupun keluar ruangan dan mendapati dua temanku yang ikut seleksi tiba-tiba dingin tangannya karena grogi setelah diinterview. Mereka heran kenapa aku lama banget di interview. Sementara di sisi lain aku juga terheran-heran, kok mereka cepet banget..

Beberapa hari setelah sesi interview, disaat aku sudah hampir lupa kalo akan ada pengumuman hasil seleksi KKN kebangsaan, saat itu aku sedang berdiskusi dengan sebut-saja-si-telu, sepucuk sms mendarat di smartphone ku. Kurang lebih smsnya berisi anda dimohon untuk datang ke LPPM pukul sekian untuk melengkapi data peserta. Dengan terbingung-bingung, aku pun langsung membuka link lppm dan mengecek daftar peserta yang lolos seleksi. Dan. Wow. Another amazing moment in my life ternyata aku lolos! Dengan nafas tertahan, aku tiba-tiba panik, duduk, trus berdiri, trus duduk lagi, trus berdiri lagi, sambil bilang gila gila gila beneran ini gila gila men gila. Si Telu yang kebetulan lagi ada disitu, terheran-heran dengan tatapan ni orang kebelet pipis apa gimana.

Yup. Aku, si Salsabila dengan kualitas IQ seadanya ternyata kok bisa ya lolos. Agak ngga percaya si sebelumnya. Bahkan aku satu-satunya perwakilan dari fakultasku, FISIP Unsoed. Hmm.. mungkin bapak interviewernya terlalu terhipnotis dengan segala kata-kata yang aku lontarkan saat diinterview, jadi dia tanpa sadar meloloskanku. Yaaa aku memang terlalu banyak ngelantur si pas interview. Semoga saja pilihan bapak interviewer ngga salah. Dan semoga saja aku bisa menjadi delegasi Unsoed yang baik di sana nanti. Semoga.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Thoughts About Palestine

Cuek itu perlu

Mood breaker!