Cuek itu perlu


       Cuek itu apa? Kalo di kbbi, cuek itu artinya masa bodoh; tidak acuh alias ngga peduli. Kata ini memang kesannya negatif. Orang yang punya karakter cuek mungkin banyak tidak disukai sama orang sekelilingya karena sering ngga peka dan bertingkah seenaknya. Apapun yang ‘si cuek’ lakukan, dia ngga akan peduli sama reaksi orang lain, karena itu tadi, dia cuek.  

Tetapi sebenarnya menururtku, sifat cuek itu penting dan perlu. Ada saat-saat dimana kita harus punya sikap yang satu ini. Misalnya dalam berpenampilan. Kultur Indonesia sekarang cenderung kepo dan sangat kritis dengan penampilan orang lain kadang membuat seseorang dituntut untuk berpenampilan sebaik mungkin dihadapan orang lain. Jika kita tidak punya sifat cuek, kita pasti akan berusaha keras agar terlihat baik dihadapan orang lain hingga mengesampingkan segi finansial mungkin, atau dia tidak bisa menjadi dirinya sendiri alias jaim atau jaga image demi terlihat baik di depan orang lain. Padahal, cuek aja sih.   

Kultur kepo ini menurutku sangat dipengaruhi oleh media. seperti banyak yang kita lihat di sinetron-sinetron abege di tv, selalu ada si baik dan si jahat. Nah, si jahat ini biasanya nge-bully ­si baik. Misalnya si baik itu pake baju jelek, biasanya di sinetron-sinetron gitu si baik diejek, ditindas. Dan parahnya, si baik itu tidak punya sikap cuek. Karena dia ngga punya sikap cuek itu tadi, dia jadi meratapi nasibnya karena ejekan si jahat, terus nangis sambil showeran.

Kalo dalam teori komunikasi, ini ada di Cultivation Theory nya George Herbner. Teori ini bilang, media itu mempengaruhi audience dengan kekerasan yang ditayangkan di media. Seperti contoh tadi, sinetron yang tayang di tv tentang si jahat yang selalu jahat dan sering nge-bully dan si baik. Ini jadi mempengaruhi kultur kita, terutama kultur para abege.  

Tapi, jadi orang cuek itu susah. Cuek itu sejenis karakter yang kayaknya memang sudah ada di diri seseorang sejak ia lahir. Cuek merupakan anugerah dari Tuhan bagi hambanya yang beruntung. Cara biar bisa cuek? Mungkin bisa dengan bergaul dengan orang cuek biar ketularan. Meskipun emang susah sih gaul sama orang cuek, soalnya kan si cuek ngga peka.


Lalu apa? Berusahalan cuek, karena cuek itu perlu. Coba deh kalo si baik yang di sinetron itu cuek sama bully-an si jahat, dia ngga akan tertekan dan kemungkinan besar ngga akan nangis di bawah shower. Nantinya kalo si baik cuek, kan malah si jahat yang capek sendiri. Problem solved! Ini bisa ditarik ke kehidupan kita. Cueklah. Ngga usah peduli dengan judgment orang lain in order biar bisa jadi diri kamu sendiri. Kalo kita sudah jadi diri kita sendiri, apa adanya, wherever whenever kita akan merasa bebas. Ngga perlu jaim. Tapi cuek juga ada batasannya. Jangan terlalu cuek, tapi jangan ngga cuek juga. Lah?     

Komentar

Postingan populer dari blog ini

My Thoughts About Palestine

Mood breaker!